Anda malu untuk berkonsultasi?? Anda dapat mengirimkan email melalui smpk_marfat@yahoo.co.id. Dijamin kerahasiaan akan terjaga dengan baik.

16 Januari 2008

MENGENAL MASALAH KITA

Mencoba mengenal masalah kita sendiri dengan melingkari nomor-nomor yang ada sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Anda mau mencoba!Silahkan,jika sudah terisi semua kemudian renungkan masalah-masalah yang anda alami dengan sikap terbuka dan cobalah mencari solusi lewat bantuan orang lain yang anda pandang kompeten dalam membantu memecahkan masalah. Tentu saja keputusan terakhir nantinya tergantung anda sendiri

KEADAAN PENGHIDUPAN

1. Uang saku tidak mencukupi
2. Kekurangan buku karena tidak mampu membeli
3. Ayah sudah pensiun dan sudah tidak bekerja lagi
4. Ayah sudah meninggal dan ibu tidak bekerja
5. Terpaksa harus bekerja karena ekonomi tidak cujup
6. Banyak adik yang menjadi tanggungan orang tua
7. Tidak tahu bagaimana cara menambah biaya sekolah
8. Sering pinjam uang
9. Orang tua tidak bekerja sehingga saya harus bekerja
10. Tidak akan melanjutkan sekolah karena soal biaya
11. Ingin mempunyai kamar sendiri
12. Peneranagan lampu di rumah tidak cukup
13. Uanga seklah sering tidak terbayar
14. Selalu berjalan kaki ke sekolah, sedangkan rumah jauh
15. Orang tua tidak mempunyai penghasilan tetap.
16. Uang sekolah terlalu tinggi
17. Tidak ada uang untuk membeli pakaian
18. Ibu harus bekerja untuk biaya sekolah
19. Mengharapkan bea siswa
20. Ikut saudara yang penghasilannya pas-pasan,

KESEHATAN

21. Sering sakit ketika di SD
22. Sering sakit ketika di SMP
23. Jantung sering terasa berdebar-debar
24. Keringat dingin sering keluar saat tidur
25. Kesehatan sering terganggu
26. Pernah dioperasi
27. Merasa terlalu gemuk
28. Merasa terlalu kurus
29. Selalu kurang nafsu makan
30. Merasa kurang bahagia karena cacat
31. Sering kurang dan sulit tidur
32. Merasa lelah dan tidak bersemangat
33. Makanan kurang memenuhi persyaratan kesehatan
34. Kurang makan sehingga sering lapar
35. Sering merasa mengantuk
36. Penglihatan kurang
37. Pendengaran kurang
38. Sering pusing
39. Sering gagap
40. Kurang hawa segar.

PENYESUAIAN TERHADAP SEKOLAH

41. Tidak suka masuk sekolah
42. Ingin sekali pindah sekolah
43. Ingin pindah kelas
44. Merasa kurang dimengerti oleh guu
45. Peraturan sekolah terlalu menekan
46. Pribadi seorang guru menyebabkan pelajaran tidak diperhatikan
47. Beberapa mata pelajaran dianggap tidak perlu
48. Di sekolah tidak dapat memusatkan perhatian
49. Di dalam kelas sering melamun
50. Sering terlambat masuk sekolah
51. Sering absen
52. Merasa kurang disenangi teman-teman di sekolah
53. Seoarang teman selalu menjengkelkan
54. Tidak ada teman yang disukai untuk belajar bersama
55. Sering tidak dapat menyelesaikan tugas sekolah
56. Hubungan dengan guru kurang akrap
57. Catatan pelajaran tidak lengkap dan tidak teratur
58. Merasa diperlakukan tidak adil oleh guru

PENYESUAIAN TERHADAP KURIKULUM SEKOLAH

59. Pelajaran sekolah terlalu berat
60. Engganm mengikuti kegiatan-kegiatan di luar sekolah
61. Sukar mendapatkan buku-buku pelajaran
62. Sulit mengerti isi buku pelajaran
63. Takut terhadap ulangan
64. Pernah tidak naik kelas
65. Tidak suka belajar
66. Sering mendapat angka di bawah standar
67. Tidak pernah belajar bersama teman
68. Sulit dan sukar menangkap mata pelajaran matematika dan fisika
69. Sering kawatir kalau-kalau mendapat giliran
70. Sering mendapat kesukaran mengerjakan perkerjaan rumah
71. Sukar mempelajari ilmu biologi dan kimia
72. Merasa kurang memiliki pengetahuan dasar
73. Sukar menyesuaikan diri dengan suasana belajar di kelas
74. Sulit mengertiu isi buku bacaan yang dibaca
75. Merasa beban pelajaran terlalu berat.
76. Merasa pelajaran tidak berguna

Masa Remaja

Remaja? Tentunya kita sudah tahu satu kata yang mudah kita ingat, Karena kita ada di dalamnya kan? Masa remaja adalah masa yang sangat indah, tetapi juga tidak selalu indah, ada kalanya menyebalkan. Apa benar masa remaja adalah masa yang penuh dinamika? Yaiyalah kita kan sering mengalami sesuatu yang benar – benar menyenangkan sampai lupa belajar, lupa makan, saat duduk bareng, ngobrol dengan si “ dia “ tetapi kadang kita sedih, gelisah mana kala keinginan tidak terpenuhi atau karena sebab yang kita tidak tahu.

Masa remaja adalah masa dimana emosi kita masih sangat labil dan banyak menimbulkan pertentangan dalam diri kita sendiri. Masa remaja merupakan masa dimana kita mencari identitas diri. Karena ingin mencari identitas diri itulah remaja ingin diperhatikan, ingin lebih bebas,tetapi semua itu harus disertai dengan rasa tanggung jawab. Didalam pencarian identitas diri yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Tuhan. Hanya Dialah yang harus diutamalan dalam seluruh hidupnya. Kita harus mengutamakan Tuhan di dalam segala kegiatan yang kita lakukan dalam hidup kita. Tidak sedikit remaja yang melarikan diri di saat harus mengikuti misa. Hal ini justru akan menghambat proses kita untuk mencari identitas diri, karena di saat ada pembinaan hidup rohani kita untuk mengembangkan iman dan kecintaan kita kepada Tuhan, kita malah melarikan diri dari Tuhan.
  1. Sekolah. Sekolah sebagai tempat kita untuk mengembangakan dan menggali potensi, bakat, minat sebagai bekal hidup masa depan. Kita tahu bahwa sekolah adalah tempat yang sangat penting, tetapi sering kita meremehkan sekolah, banyak siswa yang bermental instant maunya belajar dikit hasil maksimal, atau dengan cara – caar lain yang penting nilai baik. Maunya bermain saja, malas mengerjakan tugas, kalau toh dikerjakan yah hanya asal – asalan saja yang penting kerja agar tidak dihukum.Dan masih banyak lagi. Sebenarnya hal tersebut malah merugikan diri sendiri, ilmu yang kita miliki tidak bertambah,belumlagi uang, waktu dan usia akan terbuang dengan percuma. Lalu apa sebenarnya tujuan kita sekolah? Apa hanya sekedar nantinya naik kelas, tentu tidak! Coba kita refleksi diri lagi sebelum terlamabat.
  1. Persahabatan dengan teman – teman. Persahabatan merupakan hubungan kasih antara dua orang atau lebih yang memiliki kedekatn secara psiklogis. Apa yang indah, manis, senang di dalam persahabatan akan tetap abadi bila ada ikatan batin, keterbukaan, kejujuran, kepercayaan sebagai tanda keintiman dalam relasi. Jika salah satu kurang maka persahabatan akan pudar atau tidak bermakna lagi. Maka kita semakin banyak berelasi dengan teman – teman di sekolah, di masyarakat akan membantu kita dalam pencarian identitas diri kita.
  1. Hubungan yang harmonis dengan orang tua. Kita tidak menyadari bahwa orang tua yang selalu kita jumpai hampir tiap hari secara alamiah sangat berperan dalam diri kita di dalam pencarian identitas diri. Orang tua atau keluarga adalah merupakan pendidik yang utama dan terutama. Sejak kita dalam kandungan,orang tua selalu mengusahakan hidup yang baik, dalam hal makan,menjaga kesehatan, bertutur kata, berperilaku dsb.agar kelak tiba saatnya kita dapat lahir dengan selamat, tidak cacat dsb. Sudah pasti kepribadian baik yang kita miliki saat ini adalah hasildari didikan dan jerih payah orang tua. Maka kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua, hal ini akan membantu dalam proses pencarian identitas diri. Tentu dalam proses pencarian identitas diri akan menemui banyak kendala, tetapi kita harus tetap bertahan dan tabah menghadapinya. Hendaklah dalam menghadapi kendala yang ada kita selalu berdoa, dengan berdoa kita dapat melalui setiap kendala karena Tuhan akan membantunya. Selain itu kita juga harus instrospeksi diri agar tidak mudah jatuh dan kemauan keras sehingga kita dapat melawan hal – hal negatif yang kita jumpai.

Kami berharap khususnya siswa – siswa SMPK Maria Fatima dan remaja yang sempat membaca ini, jalanilah masa remajamu dengan penuh kesungguhan agar masa depanmu akan tercapai dengan baik. Tingkatkan disiplin diri dalam mengatur waktu. Jangan menghabiskan waktu remajamu dengan senang – senang saja. Kesadaran, kemauan, kerja keras itulah yang diperlukan untuk peningkatan kualitas remaja.

Otak Tetap Sehat

Para ahli berpendapat, setiap peristiwa dalamkehidupan meninggalkan bekasnya di otak. Mulai dari bisikan cinta seorang kekasih hingga pada soal nilai gizi makanan. Otak yang tetap sehat, kuat dan cerdas hingga tua terbentuk oleh berbagai interaksi yang terjadi sepanjang hidup. Bagi mereka yang mendambakan kinerja otak terus tajam hingga usia senja, berikut ini ada beberapa hal yang perlu kita simak :

1. Carilah variasi.
Variasi merupakan “ bumbu penyedap “ kehidupan. Pengalaman yang luas akan memperdalam “ waduk “ pengetahuan . Suasana yang menyenangkan akan menyegarkan otak, sebaliknya, tugas – tugas yang tidak menyenangkan membuat otak menjadi tumpul. Catatan : Kegiatan yang bervariasi harus dilakukan dengan rileks.

2. Bersikap Fleksibel.
Kegiatan untuk memperbaiki keadaan dan mencoba hal – hal yang berpengaruh poditif bagi otak ketimbang sikap menentang perubahan. Ya, kita harus bersikap enjoy dalam setiap situasi dan mengikuti berbagai perubahan dengan hatai gembira.

Catatan ingat syair lagu “ Hati senang walaupunk punya uang “ ( dari Koes Plus )

3. Carilah Perdamaian.
Mereka yang sering tertekan, cemas, marah – marah, atau kecewa akan lebih cepat mengalami kemunduran daya kerja otak disbanding dengan mereka yang menikmati hidup dan aktivitas mereka sendiri.

4. Mengembangkan Keahlian.
Pikiran – pikiran tingkat tinggi akan memperjelas kinerja otak. Salah satu caranya adalah dengan banyak membaca dan menulis.

5. Menabunglah Lebih Banyak.
Orang dengan sumber keuangan lebih besar bisa membiayai aktivitas – aktivitas “ Perawatan “ pikiran seperti perjalanan wisata. Ziarah, dan menikmati peristiwa – peristiwa budaya.

6. Memperbanyak Stimulasi / rangsangan.
Dalam lingkungan dengan stimulasi yang kaya, sel – sel otak akan tumbuh 25 & lebih banyak.

7. Mencari teman sebanyak–banyaknya.
Mereka yang paling banyak teman biasanya mendapat skor tertinggi dalamtest – test kognitif, dan mereka yang terlibat dalam banyak ragam kehidupan sosial selalulebih mampu beradaptasi dengan situasi – situasi baru.

8. Berpikirlah Tentang Diri Anda.
Bukan sebagai obyek pasif atas hal – hal buruk yang terjadi, tetapi sebagai agen aktif yang setiap saat mampu mengubah arah kehidupan anda secara keseluruhan.

9. Berdoa dan Kontemplasi.
Renungkanlah peristiwa - peristiwa iman dalam doa dan kontemplasi, kemudian buatlah catatan singkat tentang peristiwa – peristiwa yang kita renungkan. Bila ini dilakukan terus – menerus, maka otak kita akan selalu segar.

10. Mengembangkan pikiran Positif.
Mengembangkan pikiran – pikiran positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Jangan biarkan pikiran negatif menguasai otak kita.

11. Makanan yang bergizi.
Mengkonsumsi menu makanan yang dapat merangsang / menunjang kesehatan otak, seperti buah – buahan, sayuran segar dsb.


Ingatlah, hanya otak yang bisa mengubah arah perjalanan sejarah. Oleh karena itu, rawatlah otak anda dengan sebaik – baiknya.

Sumber berita “ Media Paroki “ Juli 2006

Menghindari Keributan

Suatu permenungan pengalaman sejak kami mengajar di SDK Maria Fatima I Jember (yang sekarang menjadi satu dengan SDK Maria Fatima II Jember) sehingga menjadi satu nama yaitu SDK Maria Fatima Jember. Tepatnya di Jalan Kartini 26 Jember. Kini kami mengajar dan sebagai pembimbing di SMPK Maria Fatima. Kami akan menyampaikan sedikit permenungan pengalaman selama kami mengajar. Terlebih bagaimana menghindari keributan dalam kelas dalam artian saat mengajar mampu tercipta suatu suasana kelas yang aman, terpimpin, aktif dan anak merasa terkayakan oleh apa yang baru saja didengar, dilaksanakan, dikerjakan dll. Memberi petunjuk dalam buku tentang menghindari keributan dalam kelas, tidaklah mudah. Tak terhitung banyaknya sumber yang menyebabkan keributan, yang terpengaruh pada situasi tertentu. Memberi petunjuk untuk tiap pelaksanaan yang cocok dengan situasi tertentu, tidaklah mungkin. Petunjuk dalam buku harus bersifat umum, itulah kelemahannya, tetapi mungkin juga merupakan keuntungan, sebab semua itu diberikan guna menghindari suatu keributan atau kebingungan dalam kelas.

Mari kita mencoba merenungkan atau refleksi diri saat kita dalam kelas sedang mengajar dengan hal–hal di bawah ini. Mungkin banyak jam pelajaran akan berhasil

1. Guru Harus Menguasai Mata Pelajaran

Ini berarti kita harus mempersiapkan tiap mata pelajaran dengan baik, kalau kita kurang menguasai materi pelajaran, takut mengajar, melarang siswa bertanya, tentu hal ini siswa akan merasakan bahwa ada hal–hal yang kurang dalam diri guru, beruntung siswa tidak ada yang protes atau menanyakan pada guru, tetapi hal ini merupakan awal dari ketidak beresan dalam kelas sehingga dalam waktu yang tidak lama siswa akan berisik dan mulai rebut, atau lebih jelek lagi siswa akan putus asa dan berhenti belajar atau tidak lagi mendengarkan keterangan guru, sehingga membuat kita tersinggung dan mulai mengeluarkan kata–kata keras ( membentak dsb ).

2. Pelajaran Harus Menarik

Bagiaman pelajaran akan menjadi sesuatu yang menarik dan berkesan pada ingatan siswa? Wah tentu banyak hal misalnya kita memotivasi siswa, dengan alat peraga sederhana yang bisa dilihat dan dijumpai siswa sehari hari di masyarakat. Alat peraga yang cocok dan menarik akan membuat pelajaran menjadi menarik dan mudah diingat serta berkesan pada siswa, Kita bisa menjadi sumber energi yang baik bagi siswa tetapi juga bisa menjadi sumber untuk rebut.

3. Siswa Harus Belajar Secara Aktif

Siswa yang belajar secara aktif harus mengkonsentrasikan diri pada pelajaran. Ia tidak diberi kesempatan untuk main–main. Disaat pusat perhatian harus tertuju pada materi maka kita harus tegas, mana kala ada saatu siswa yang menyeleweng maka dengan tegas kita menegur secara terdidik, tentu kita terkadang memberi rasa humor sedikit hanya untuk selingan saja. Memang pengajaran secara ceramah saja hampir tidak dapat menghindarkan rebut.

4. Ganti Metode

Murid yang harus belajar 40 menit atau 80 menit atau bahkan 45 sampai 90 menit dengan satu metode saja, biasanya Tanya jawab, tidak dapat berkonsentrasi lagi setelah 20 menit atau 30 menit. Siswa merasa bosan, tidak ikut pelajaran lagi dan mulai main–main, guru yang baik tentu tahu kebiasaan siswanya. Merencanakan penggantian metode sebelumnya. Mungkin rencana pelajaaran tidak sempurna dan guru melihat banyak siswa tidak konsen lagi. Melihat situasi seperti ini kita jangan meneruskan pelajaran menurut rencana, tetapi gantilah dengan metode lain. Misalnya dengan metode kerja kelompok atau memberi tugas untuk kerja sendiri. Kita harus fleksibel dalam metode mengajar.

5. Jangan Mengulangi Jawaban Murid

Semua siswa harus dibuat terpaksa mendengar jawaban teman mereka. Jika jawaban kurang jelas atau kurang baik, suruhlah siswa untuk mengulangi jawabannya supaya siswa mungkin berusaha memperbaiki jawabannya atau mengganti jawaban yang telah disampaikan, jadi bukan guru yang mengulangi jawaban siswa.

Di atas sudah kami sampaikan hal dasar yang bukan saja penting untuk menghindari rebut dalam kelas, tetapi juga untuk pelaksanaan pelajaran yang baik. Jika kita mengikutinya dengan baik dan konsiten tentu keributan akan jarang terjadi.

Tetap kadang–kadang keributan masih terjadi, karena mungkin seorang siswa yang luar biasa nakal, atau suatu peristiwa yang memungkinkan suasana untuk rebut. Mungkin guru terlalu capek sehingga konsentrasi kurang sempurna dsb.

Jika petunjuk pertama diikuti dan kemungkinan rebut masih ada, di sini akan kami sampaikan tambahan yang mungkin dapat membantu para teman guru.

6. Saya Mengerti … tetapi …

Kata “ TETAPI “ merupakan kata yang paling penting di Negara kita Indonesia tercinta ini. Mengaap kata TETAPI tidak dipakai untuk mengajar ?

Seorang siswa mengganggu pelajaran dengan bercakap–cakap, meninggalkan kelas tanpa pamit dll. Guru sering kali berhasil menenangkan siswa dengan kalimat yang diucapkan sesabar mungkin” “ saya mengerti bahwa kamu ingin– ingin ngomong – ngomong denga temanmu (atau peristiwa lain), tetapi kamu juga harus mengerti bahwa kita ingin melanjutkan pelajaran, yang tidak mungkin bisa kalau kamu melanjutkan dengan omong–omong.

7. Mengaitkan Semua Jawaban Siswa dengan Pelajaran

Terkadang siswa yang nakal sering mengutamakan dirinya sendiri, mengejek guru dengans sebuah jawaban yang lucu atau tidak masuk akal. Jika reaksi guru bernada marah, tujuan siswa berhasil. Hasilnya siswa yang lain akan menjawab dengan hal–hal yang lucu dan keributan mulai. Siswa adalah pahlawan pada masa rebut yang diciptakannya. Lebih baik cobalah mengaitkan semua jawaban siswa dengan pelajaran, betapapun lucunya dan tidak masuk akal.

8. Guru Harus Konsekuen

Bagaimana jika semua petunjuk di atas kurang mengena untuk hal – hal yang berhubungan dengan pelanggaran tata tertib sekolah. Pertama – tama guru memberi ancaman. Dalam hal ini janganlah memberi kotbah, makin pendek ancaman makin baik.

Misalnya : “ Nak, satu kali lagi ….. !

Siswa tidak tahu apa yang terjadi jika ia mengulangi kesalahannya ( sering kali guru sendiri tidak tahu ), akibatnya siswa takut. Kalau sampai siswa mengulangi kesalahan tersebut, ia harus diberi sangsi secara padagogis. Itu berarti hukuman harus cocok dengan besarnya pelanggaran / kesalahan siswa.

Jika siswa tidak diberi sangsi, meskipun ia sudah diancam satu kali, ia merasa guru hanya omong kosong saja, guru tidak konsekuen, mungkin ia merasa guru takut.

Peristiwa keributan di kelas hampir tidak mungkin terjadi, mana kala lima petunjuk pertama dilakanakan. 95 % keributan dalamkelas dapat terjadi karena guru kurang menguasai mata pelajaran dan mata pelajaran kurang menarik dan siswa tidak pernah dimotivasikan.

Selamat membaca dan mencoba terutama bagi teman – teman guru yang masih baru. Sumber tuntunan ini kami baca dari buku “ Heinz Kock “ dalam bukunya yang berjudul “ SAYA SEORANG GURU YANG BAIK ? “ dan kami renungkan berdasarkan pengalaman saya menjadi guru mulai tahun 1978 sampai sekarang. (wib)